Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Hukum Dasar Kimia

Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif   dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER “Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”. Contoh: hidrogen + oksigen → hydrogen oksida (4g)            (32g)                  (36g) 2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST “Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap” Contoh: a. Pada senyawa NH 3 : massa N : massa H = 1 Ar . N : 3 Ar . H = 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3 b. Pada senyawa SO 3 : massa S : massa 0    = 1 Ar . S : 3 Ar . O   = 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3 Keuntungan dar hukum Proust: bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsure lainnya dapat diketahui. Contoh: Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO 3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40) Massa C = (

Bahan renungan

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan petuah: “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan Cinta Kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah hanya kepada- Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Al-Qur ’an dan sunnah. Barang siapa yang mencintai Sunnahku berarti mencintai aku, dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku, “ Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam. (sesuai dengan kepribadian para sahabat abu Bakar yg lembut hatinya, Umar yg kuat dan pemberani, ustman yg tabah,Ali yg cerdas …) Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba “ Rasulullah akan meninggalkan kita semua” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu sema

Tata Nama IUPAC Berdasarkan Biloks (Hukum Stock)

Tata Nama IUPAC Berdasarkan Biloks (Hukum Stock) 1.  Senyawa Biner dari logam dan non logam. Beri angka romawi untuk unsur logam yang dapat memiliki lebih dari 1 biloks. contoh : MnCl 2 = mangan (II) klorida Fe 2 O 3 = besi (III) oksida  2. Senyawa biner dari non logam dan non logam. Beri angka romawi untuk unsur yang dapat memiliki lebih dari satu biloks, dimana biloksnya positif. contoh : N 2 O = Nitrogen (I) oksida N 2 O 4 = Nitrogen (IV) oksida PCl 3 = Fosfor (III) klorida PCl 5 = Fosfor (V) klorida 3. Senyawa yang mengandung ion poliatom   Jika kation mempunyai lebih dari satu biloks, maka beri angka romawi setelah nama kation. contoh : Mn(SO 3 ) 2 = tembaga (I) klorat PbSO 4 = timbal (II) sulfat CuClO 3 = tembaga (I) klorat Cr(ClO 4 ) 3 = kromium (III) perklorat     Jika kation hanya memiliki satu biloks, maka sertakan biloks dari unsur ditengah dalam ion poliatom setelah nama ionnya. contoh : Na 2 SO 3 = natrium sulfat (IV) Na 2 SO 4