Skip to main content

Ponokawan Salah Provider

Opini Wisnu M.R. (Facebook Kmfpt Ugm, 04 April 2015)

Disuatu pagi yang biasa-biasa saja, Gareng baru saja bangun dari tidurnya. Seperti biasanya, Gareng yang masih angop-angopan, langsung membuat secangkir teh hangat dan tak lupa mengambil smartphone merek samsul yang ia dapatkan dari sayembara berburu musang di lingkungan Fapet UGM tempo hari. Seperti biasanya pula, diterasnya yang biasa-biasa saja, Gareng menikmati teh hangatnya sambil membaca artikel-artikel islami dari situs favoritnya yaitu tunadawa. Namun, kali ini ada yang tidak biasa dari situs favorit Gareng ini.

“Lah kok suwi tenan?” kata Gareng.

Hal yang tidak biasa dari samsul, smartphone milik Gareng itu.... Biasanya untuk membuka satu situs tidak lebih dari 2 detik.

“Kok ra iso dibuka? Sinyale po? Lha, sinyal aman og. Opo paketane entek? Who… aman og.” kata Gareng.

Gareng yang bingung, mencoba untuk membuka situs-situs yang lain... dan ternyata bisa dibuka. “Lha piye iki? Kok ra iso mbuka tunadawa?”

***
Di pagi yang super sekali ini, matahari masih malu-malu menyembul dari ufuk timur. Tiba-tiba Petruk yang berhidung panjang, mencak-mencak di depan rumah Gareng.

“Reng!! Reng!! Mlikum!”

“Assalamu’alaykum Truk…” Gareng membenarkan.

“Waalaikumsalam Reng!” kata Petruk.

“lha….?” Bingung Gareng.

Iki loh Reng, tau gak situs-situs islam diblokir keminfo karena dianggap memuat konten yang sarat akan radikalisme!” Petruk dengan suara lantang.

“Owalahh… Pantes aku ra iso buka tunadawa. Ngopo kok iso diblokir?” kata Gareng.

Hidung panjang Petruk yang menyiratkan bahwa dirinya tidak grasa-grusu. Hidup dengan berpikir panjang terlebih dahulu sebelum bertindak agar tidak menyesal kemudian, rupanya tidak mencerminkan keadaan Petruk saat itu. Petruk sudah tersulut emosinya karena merasa agamanya sedang diembargo.

Asem Reng! Ini namanya rezim otoriter, Reng! Mosok diblokir tanpa unggah-ungguh, maksude tanpa memberi penjelasan resmi. Pemerintah secara tidak langsung memicu ketakutan yang berlebih terhadap islam, opo kui namane….. Islamophobia Reng! Kita ga bisa tinggal diam reng! Kumpulin massa njuk langsung turun!”

Petruk yang emosi, namun cerdas bukan buatan masih terus marah-marah. “Reng, di islam perang aja ada prosedurnya. Perang dalam islam pun ditujukan untuk berdakwah Reng! Alkisah, ketika Rasulullah ingin berdakwah, pertama yo minta izin kepada otoritas daerah untuk melakukan dakwah. Njuk, nek ra oli, buat perjanjian di wilayah itu tentang pemberian keamanan ziziyah, dsb. Misal ada orang yang tidak mau berislam, yo gak bisa dipaksa lah. Nek mau berislam, ya ayo ikut kita. Nek ra oli kesepakatan meneh yo, perang. Tapi, perang pun dengan syarat dan larangan yang banyak banget to? Dilarang membunuh wanita, anak-anak, dan lansia. Prajurit yang pedangnya jatuh yo ga boleh diserang, rumah ibadah ga boleh dihancurkan, pohon ga boleh ditebang. Lah ini? Mosok mentang-mentang berkuasa main blokir tanpa penjelasan. Otoriter kih Reng! Mesti enek agenda terselubung!”
Gareng yang kakinya cacat sehingga jalannya pengkor, secara tidak langsung terbiasa untuk tidak tergesa-gesa dan mencoba untuk menenangkan Petruk. “Ho’o Truk, aku yo setuju. Tapi mbok jangan gegabah, ojo tergesa-gesa. Islam juga mengajarkan tabayyun dulu sebelum mengambil tindakan, opo meneh iki isu yang sensitif, ra iso asal melangkah. Mending kita ke mbah Semar, musyawarah sek sebelum ambil tindakan.”

***
Di rumah mbah Semar yang permai. Mbah Semar sedang menikmati pemandangan gunung Merapi, kaget dengan kedatangan Gareng dan Petruk yang tidak biasa.

Bagong, ponokawan yang paling imut, lugu, polos luarbiasa, pagi itu menginap di rumah mbah Semar. Dia sedang asik-asiknya mengutak-ngatik iphone miliknya, tanpa memerdulikan kedatangan Gareng dan Petruk.

“Mlikum mbah!” kata Petruk.

“Assalamu’alaykum truk….” mbah Semar membenarkan.

“Waalaikumsalam mbah.” Kata Petruk .

“lha,….” Mbah Semar bingung.

Petruk yang masih tersulut emosinya langsung mencak-mencak.

“Mbah, udah tau belum, sekarang situs-situs islam diblokir karena dianggap memuat konten-konten yang sarat akan radikalisme! Tanpa adanya penjelasan resmi mbah!”

Gareng melanjutkan, “Nah iku mbah, emang kita harus berbaik sangka. Kita yakin, pemerintah ingin melindungi keutuhan bangsa ini khususnya dari terorisme. Tapi kalo, tiba-tiba mbredel situs-situs islam kan kita juga pantas curiga. Jangan-jangan ada agenda tersembunyi dari oknum-oknum pemerintah yang anti islam.”

Keadaan hening sejenak…

Bagong masih asik dengan smartphonenya.

Mbah Semar yang bijak bestari, memang menjadi seorang panutan bagi ponokawan. Perkataannya selalu memberikan pencerahan layaknya golden ways. Namun, beliau tidak senang disebut MBGW (Mbah Semar Golden Ways). Beliau selalu berpesan, “Jangan sering-sering melototin emas, apalagi siang-siang. Soale emas itu selalu menyilaukan, apalagi siang-siang to?”

 Dalam hal ini beliau memberi sebuah perspektif yang berbeda.

“Reng…. Truk.... inget nubuah nabi Muhammad SAW. Bahwa di akhir zaman nanti, umat islam itu besar tapi tidak berdaya. Bukan berarti umat islam itu minoritas, bahkan umat islam mayoritas. Namun, tidak memiliki kekuatan. Kalau diibaratkan, keadaan umat islam  saat itu seperti  setumpuk daging diatas meja makan yang dikelilingi oleh serigala. Bisa jadi, persitiwa ini adalah wujud keniscayaan dari nubuah Rasulullah tadi. Coba kita berpikir dari perspektif yang lain. Dari rangkaian peristiwa ini, barangkali oknum-oknum anti islam ini sebenarnya sedang mengetes kita, istilahnya testing the water. Lewat perkara internet, oknum-oknum anti islam ini mesti menyiapkan suatu strategi. Tipikal umat islam jaman sekarang yang sumbu pendek, mudah emosi. Ditambah kemudahan bersosialisasi di media maya, menjadi suatu strategi tersendiri untuk mengobrak-abrik islam dengan konspirasi tingkat tinggi. Balik lagi ke perkara internet, pada dasarnya keuntungan materi dari membuat suatu web adalah dari banyaknya pengunjung web tersebut. Nah bisa saja, oknum-oknum anti islam ini sebenarnya sedang menghitung seberapa banyak umat islam yang mengujungi situs-situs tersebut, memetakan umat islam, dan pada akhirnya seberapa besar kekuatan islam. Orang Kalo kita sampai termakan strategi mereka, maka akan ada lagi strategi-strategi selanjutnya. Intinya kita jangan sampai ikut dalam strategi mereka. Memang kita tidak bisa tinggal diam jika islam yang kita cintai ini diolok-olok oleh pihak lain, tapi ingat pula jangan sampai kita masuk ke dalam strategi mereka.”

***
Bagong yang sedaritadi sedang asik-asiknya dolanan smartphone, akhirnya terusik juga.

Dengan lugunya bagong berkata, “Ono opo to ribut-ribut, masih pagi juga. Mbok melakukan hal yang bermanfaat koyok aku kih, moco tunadawa ben iso dadi ustad ha…ha…ha…”

Gareng dan Petruk kaget, “loh kok iso mbuka tunadawa? Bukannya udah di blokir sama keminfo?” Tanya Gareng.

Dengan polosnya bagong berkata,” Ho’oh po? Ha…ha…ha… Wong iki iso og, jengenan providere opo?”

“Matahari.” Kata Gareng.

“Aku sepidi.” Kata Petruk.

“Wahahaha makane pake XXL, tetep iso mbuka mung diblokir ha..ha..ha.. Salah provider kui…. Ha…ha…ha…”

“Waduh, nyatane emang gak semua provider internet ngeblokir situs-situs kui Reng..” kata Petruk.

“Iya ya tinggal ganti provider aja deh hahahaha..... Oh ya aku kepikiran. Situs-situs islam kan buanyak bianget ya Truk. Tapi kok cuma beberapa aja yang diblokir? Kenapa ga semua?” Tanya Gareng.

“Loh.... yo yang dianggap radikal kui yang diblokir, tapi yo radikalisme yang dimaksud opo? Aku ya ora dong.”  Kata Petruk

Woiyo lali... Sebelum diblokir, yang lagi sedep-sedepnya dibahas kan kui....opo Truk....siii.....si.....” Lanjut Gareng.

“Si....silat?”

“Hus... bukan...”

“Si...si....opo? si....si....ah wes lah. Njuk piye? Ganti kartu ora iki?” Kata Petruk.

Ra sah. Mancing ae yu Truk, melatih kesabaran.” Ajak Gareng

“Gak ah, BBM naik, ongkos kendaraan mahal. Kalo aku pejabat yo siap hahaha.”

 “Sip.”

Tamat

Keluarga Muslim Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada

Comments

Popular posts from this blog

Ghoddul Bashar

Ada hal yg bisa kita pilih, ada pula hal yang tidak bisa kita pilih, contoh: terlahir menjadi laki-laki, di keluarga A. Ada hal yang sebetulnya bisa kita pilih, tapi kita tidak memakai kewenangan itu, begitu juga sebaliknya, ada hal yang tidak bisa kita pilih, tapi kita mati-matian untuk mendapatkan hal tersebut. Sehingga, terkadang ada solusi atas permasalahan kita, justru kita tidak memilih pilihan tersebut. Manusia berada di antara dua pilihan, pilihan yang harus diterima dan pilihan yang harus dilakukan. 24.An-Nūr : 60 Dan para perempuan tua yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tidak ingin menikah (lagi), maka tidak ada dosa menanggalkan pakaian (luar) mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan; tetapi memelihara kehormatan adalah lebih baik bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Mengapa wanita sudah sepuh boleh menanggalkan pakaian luarnya (bukan berarti telanjang, misal: tidak memakai kerudung)? Setiap hukum ada faktornya ( 'il

14 Februari

Opini Wisnu M.R.(Facebook Kmfpt Ugm, 14 Februari 2015) Liberalisme atau budaya bebas kini telah menyelinap dan merasuki setiap sendi kehidupan.Tak hanya merasuki sistem ekonomi, liberalisme kini terasa hingga aspek budaya.Pergeseran nilai-nilai dalam aspek budaya ini semakin membuatnya jauh dariislam. Salah satu budaya liberal yang sarat akan pergeseran nilai ini, akrab ditelingakita dengan nama hari kasih sayang atau valentine’sday . Hari kasih sayang yang sangatpopuler di kalangan remaja ini, dirayakan pada pertengahan februari tepatnya tanggal 14 februari. Euforia hari kasih sayang dimanfaatkan dengan sempurna oleh pelakubisnis sebagai sarana mempromosikan produknya. Hingar bingar media baik elektronik maupun cetak ikut memeriahkan hari yang dianggap sebagai hari pembuktian cinta ini.Kemeriahan ini sengaja dikemas sedemikian rupa, hingga tak terasa remaja-remajapun itu tercekoki oleh iklan-iklan valentine’sday . Atas dasar trend masa kini,dan agar tidak dikatakan

Kok Tuhan Gak Adil....

         Duh aduuhhh, beberapa hari ini kok aku sial banget yah. Laptop kesayanganku itu loh si Sam, kok bisa ya tiba – tiba rusak, padahalkan 2 minggu lagi UTS, materi ada dilaptop semua, terus gimana nanti aku belajar? Belum lagi laporan, ngerjainnya nanti gimana? Mana kata kakak tingkat yang rusak harddisk. Ganti harddisk kan mahal, yah minimal 500rb, dapet uang dari mana coba? Makan aja pas – pasan…. Kok Tuhan ga adil banget yah??? Gimana nih teman – teman ada solusinya ga?? Aku udah coba install ulang berkali – kali tapi gagal terus…. Kok Tuhan ga adil sih….. ya untung sih ada kakak tingkat yag mau minjemin laptopnya, tapi cuman sehari doang, tugas – tugas kan banyak, laporan banyak, belum belajarnya, ya mana cukup sehari doang…… Hehehe becanda kok teman – teman, emang sih nyebelin buanget, dikala kita sedang membutuhkan sesuatu yang mungkin notabene sangat urgent, tapi lagi – lagi kenyataan mengecewakan kita. Lantas, apa yang harus kita lakukan dalam menyikapi hal tersebut? Ja