Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

ini dan itu

Iri dengan pencapaian orang lain memang hal wajar. Kita mungkin berpikir "ingin seperti ini ingin seperti itu." namun, kita harus memiliki sesuatu yang pantas untuk mendapat ini atau itu. sesuatu yang pantas itu adalah usaha yang penuh. Orang-orang bisa mendapatkan ini atau itu bahkan ini dan itu, karena mereka merelakan ratusan malam sepinya untuk mencapai itu. Mudahnya, gak setengah-setengah....

Entahlah

Buka-buka fesbuk, liat foto dan status teman. Mulai dari temen SD sampai kuliah ada semua dengan segala keriuhannya. Ingat masa lalu sewaktu masih main bareng, waktu masih bocah. Dan sekarang meraka sudah memiliki pencapaiannya masing-masing, udah ada yang menang lomba ini itu, ada yang udah kerja, bahkan ngasih kerjaan orang. Terkadang, saya sendiri suka iri dengan teman-teman saya yang sudah punya pencapaian yang bisa dibilang diatas rata-rata. Dan dari situ muncul keinginan untuk bisa melakukan itu semua. "saya pengen seperti dia, dia dan dia." sampai akhirnya tidak ada yang dikerjakan. Lama berpikir dengan ada rasa iri di hati, maka timbul pertanyaan "bisa gak ya kayak gitu?". Semakin lama seperti itu semakin ciut nyali. Seperti masa depan ini begitu gelap bagi saya. Tapi jika dipikir dengan lapang dada... ya biasa saja. Setiap orang tentunya memiliki perannya masing-masing di dunia. Masa depan memang tidak pasti, tapi tidak gelap, dia hanya berkabut dan pe

Stressful

"Ketiduran emang kesalahan.." kata seorang teman saya. Ya, ketiduran emang ngerusak jadwal (banget). Contohnya hari ini, deadline laporan bablas, kumpul rapat telat (gak efektif), sholat pun dirapel. Tapi yang paling bikin stress hari ini yaitu ngarep sama orang. Bener banget kata sayyidina Ali bin Abi Tholib, "Aku sudah merasakan semua kepahitan dalam hidup, namun yang paling pahit adalah berharap pada manusia." Capek! Terkadang terbersit kapan islam ini mau jaya kalau punggawa-punggawa yang (katanya) berkompeten di bidangnya (baca: kepala divisi LDF) untuk masalah datang kumpul aja susah banget. Jangankan datang tepat waktu, ngingkarin janji aja udah kayak membalikkan telapak tangan. Padahal kata "iya, bisa, insyaAllah" itu kata yang sakral, jika sebelum kata itu adalah sebuah kalimat pertanyaan. Kok bisa-bisanya pagi hari bilang "iya, nanti datang" eh pas jadwalnya malah izin tanpa uzur yang jelas, Waduuuhh.... selevel kepala divisi lhoo...