Oke, kali ini mari kita bahas tentang darah khususnya pada
manusia, tersusun atas
apa aja sih, gimana cara kerja, dan lainnya, langsung mulai aja, kita mulai
dari apa itu darah.
Apa itu darah?
Darah adalah cairan yang
terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan
juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.( http://id.wikipedia.org/wiki/Darah)
Setiap bagian dari
tubuh kita pasti memiliki fungsi, lalu apa sih fungsi darah?
FUNGSI DARAH
Darah, merupakan cairan
tubuh yang sangat penting dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Adapun
fungsi darah yang penting, antara lain:
1.
Sebagai
pembawa zat- zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.
2.
Mengangkut
oksigen dari paru – paru ke seluruh sel tubuh.
3.
Mengangkut
sisa – sisa metabolisme, misalnya karbondioksida, dari seluruh sel tubuh ke
organ – organ ekskresi misalkan paru – paru.
4.
Mengangkut
hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran.
5.
Memelihara
keseimbangan cairan tubuh.
6.
Mempertahankan
tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain, yang dijalankan oleh
sel – sel darah putih atau leukosit.
7.
Memelihara
suhu tubuh.
Pahami sejenak
fungsi darah, tentunya darah memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh
kita, lalu dari fungsi – fungsi darah diatas yang sangat beragam, tentunya
darah memiliki beraneka macam komponen pula, apa saja komponen – komponen
darah? Coba kita lihat.
KOMPONEN DARAH
Volume darah
manusia adalah 8% dari dari berat tubuhnya. Darah tersusun atas dua komponen.
Komponen pertama berupa carian yang
di sebut plasma darah. Komponen
kedua adalah sel – sel darah dan keping – keping darah yang berupa padatan. Plasma darah jumlahnya sekitar
55% dari volume darah, sedankan sel – sel darah dan keping – keping darah
sekitar 45% dari volume darah.
A.
Plasma
Darah.
Plasma darah
tersusun atas 90% air dan 10% bahan – bahan terlarut yang terdiri atas 7%
protein, 1% garam – garam mineral, dan 2% lemak. Fungsinya antaralain :
1.
Sebagai
pelarut bahan – bahan kimia.
2.
Membawa
mineral – mineral terlarut, glukosa, asam amino, vitamin , karbondioksida
(sebagai ion hidrogen karbonat),dan bahan – bahan buangan.
3.
Menyebarkan
panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
4.
Menjaga
keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel.
Plasma mengandung
protein – protein penting, seperti fibrinogen,
globulin, dan lipoprotein.
Firbinogen berfungsi dalam pembekuan darah. Globulin berperan dalam pertahanan
tubuh, dan albumin berperan membantu aliran darah yang mengatur tekanan osmosis
darah. Protein – pprotein tersebut dapat dipisahkan dari plasma dan membentuk
cairan yang disebut serum.
B.
Sel
–Sel Darah.
1.
Sel
Darah Merah (eritrosit)
Ciri
– ciri eritrosit manusia adalah berbentuk cakram bikonkaf, berdiameter 7-8 µm, tebalnya 1-2µm, bersifat
elastis, serta tidak memiliki inti (pada eritrosit tua). Di dalam tubuh manusia
ada sekitar 30 triliun eritrosit. Jumlah eritrosit pada laki-laki berkisar 4,2
juta – 5,4 juta/µl. Sedangkan perempuan berkisar 3,6juta –
5,0 juta/µl.
Fungsi eritrosit adalahh mengangkut
oksigen dari paru – paru untuk diedarkan keseluruh tubuh. Hal itu dapat
dilakukan karena eritrosit memiliki hemoglobin(Hb). Hemoglobin merupakan
protein khusus yang mengandung zar besi yang mampu mengikat oksigen. Dalam
setiap eritrosit terdapat 250juta molekul hemoglobin, tiap molekul membawa 4
molekul oksigen. Pengikatan oksigen dilakukan diparu – paru dengan reaksi:
Oksigen yang telah berikatan akan diedar
keseluruh tubuh, didalam sel – sel tubuh, oksigen digunakan untuk respirasi
guna memperoleh energi.
Eritrosit dibuat di sumsum merag pada
tulang – tulang tertentu (tulang belakang, tulang rusuk, tulang tengkorak, dan
tulang pipa). Umur eritrosit manusia kira – kira 120 hari. Dalam 1 detik, kira
– kira 2,4 juta eritrosit dirombak untuk digantikan dengan yang baru. Perombakan
eritrosit terjadi didalam hati.
2.
Sel
Darah Putih (leukosit)
Leukosit
merupakan sel yang memiliki fungsi khusus untuk pertahanan tubuh dari serangan
mikroorganisme. Leukosit dapet bergerak bebas, bahkan dapet keluar dari
pembuluh darah dan masuk kedalam jaringan yang terinfeksi mikroorganisme.
Ukuran
leukosit lebih besar daripada eritrosit, namun jumlahnya jauh lebih sedikit
dibanding eritrosit, yaitu sekitar 5 – 10 ribu/µl.
Berdasar ada tidak granula (butir
– butir) pada selnya, leukosit dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu leukosit
bergranula (granulosit) dan leukosit tidak bergranula (agranulosit).
a. Leukosit bergranula (granulosit)
Leukosit
bergranula memiliki ciri sitoplasmanya bergranula dan intinya berlobus. Ada
tiga jenis leukosit bergranula, yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Neutrofil
memiliki kemampuan fagositosis untuk memangsa dan menghancur kan bakteri serta
sel – sel tubuh yang telah mati. Hal itu dapat dilakkan karena didalam
sitoplasmanya terdapat granula – granula yang berisi enzim – enzim hidrolisis.
Jumlah neutrofil sekitar 57% dari total jumlah leukosit.
Eosinofil
memiliki granula yang besar dan terlihat merah menyala jika diwarnai dengan
eosin. Jumlah eosinofil akan meningkat jika di dalam tubuh ada reaksi alergi,
seperti asma, atau ada parasit yang cukup besar, misalnya cacing yang masuk
kedalam tubuh. Jumlah eosinofil sekitar 1-3% dari total jumlah leukosit.
Basofil
juga memiliki peran sebagai agen antialergi seperti halnya eosinofil. Basodil
menghasilkan sebagian besar histamin, yaitu suatu senyawa kimia yang akan
dikirim, sebagai respon, ke lokasi jaringan yang luka, atau sebagai antialergi.
Basofil juga mengandung heparin, yaitu senyawa yang mencegah pembekuan darah di
pembuluh darah. Jumlah basofil hanya 1% dari total jumlah leukosit.
b. Leukosit tidak bergranula
(agranulosit)
Sel
leukosit agranulosit memiliki ciri tidak mempunya granula pada sitoplasmanya. Intiselnya
berbentuk bulat atau seperti ginjal. Leukosit agranulosit terdiri atas limfosit
dan monosit.
Limfosit memegang
peranan dalam pertahanan tubuh dengan cara membentuk suatu protein yang disebut
antibodi. Jika benda asing seperti bakteri atau virus masuk kedalam tubuh,
benda asing itu disebut antigen. Untuk menetralkan antigen tubuh akan membentuk
antibodi. Jumlah limfosit cukup banyak, sekitar 25-35% dari total jumlah
leukosit.
Monosit
merupakan sel darah putih yang ukurannya paling besar dengan diameter 20µm. Sel monosit
berada di dalam sirjkasi darah hanya selama 24jam. Setelah itu, ia akan kembali
ke jaringan dan berkembang menjadi makrofag dan tinggal selamanya didalam
jaringan tersebut. makrofag merupakan sel pemangsa bakteri, sel – sel mati, dan
sisa – sisa sel lainnya. Jumlah monosit hanya sekitar 6% dari total jumlah
leukosit.
C.
Keping – keping Darah (Trombosit)
Trombosit atau keping – keping
darah memiliki bentuk tidak teratur, tidak memiliki inti sel, dan berukuran
sangat kecil (berdiameter 2µm). Jumlahnya
didalam darah sekitar 150-400 ribu/µl. Trombosit
berperan dalam pembekuan darah apabila terjadi luka pada pembuluh darah.
Trombosit beredar didalam darah dan dibentuk oleh sel – sel besar dalam sumsum
tulang.
Mekanisme pembekuan darah adalah sebagai
berikut.
Saat
pembuluh darah terbuka atau terpotong, darah akan keluar. Trombosit akan pecah
dan membebaskan enzim trombokinase. Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi
trombin dengan bantuan ion kalsium (Ca2+) dan vitamin K. Trombin
yang terbentuk selajutnya akan mengubah fibrinogen menjadi benang – benang
fibrin yang akan menutup luka sehingga pendarahan dapat dihentikan.
Mungkin
hanya itu yang bisa saya share, semoga berguna J
Comments
Post a Comment