Skip to main content

Filosofi Kopi

Ngantuk! Tengah malam lewat satu jam, hening sepi Wisma Pandjora menemani deadline tulisan yang gak kunjung selesai. Ditambah gerimis syahdu, bikin ngantuk makin menjadi jadi. Sesekali coba buat kopi lah, kopi beneran, bukan sachet-sachet itu.

Air sudah panas, kopi ditakar ke dalam gelas enak hati saya saja. Air panas dimasukkan ke dalam gelas tadi, gula kental manis rasa susu juga jangan lupa, icip-icip dikit, kok masih pahit? Jadilah saya masukkan semua satu sachet gula putih itu sampai gelas hampir tumpeh-tumpeh. Sruput lagi, kok masih pahit? Saya buka lagi bungkusan kedua, kali ini manisan kristal balok, kecil-kecil, bening, sedikit coklat sih sebetulnya. Masukin, aduk, icip, berulang-ulang, sampai otak memberikan perintah kepada mulut, "ah... mantap."

Saya ambil tisu dua lembar, letakkan di samping kanan laptop, berjaga-jaga siapa tahu ada tumpahan kopi akibat kegiatan transportasi dari samping laptop ke bibir. Katanya, gaya di awal untuk menggerakkan sesuatu itu lebih besar dibanding ketika benda tersebut sudah mulai bergerak, jadi saya takut ada sedikit goncangan dan kopi bisa tumpah, kotor. 

Ketik, hapus, ketik, hapus, terus begitu sampai bosan. Sampai otak memerintahkan untuk nyeruput sedikit kopi di sebelah kanan itu. Slurrpphh... slurrpphh......... Aneh..... "Lho kok manis banget?! Perasaan tadi udah mantap..." konsentrasi sepenuhnya kepada anomali ini. Pikir pikir pikir, kira-kira apa yang salah? Flashback kegiatan menyeduh kopi sebelum-sebelumnya. 'Sebelum'nya satu doang sih sebetulnya, karena baru dua kali saya menyeduh kopi sendiri HEHE. Lanjut, rasanya kok ga pernah beres buat kopi yang pas? Pikir pikir lagi, icip icip lagi.... ah... rasanya saya tahu apa yang kurang. 

Nah, ternyata kawan, saat kopi baru di beri air panas, dimasukkan gula, aduk aduk aduk, dan icip, ampas kopi itu masih beterbangan di seantero gelas. Itu yang bikin ga manis-manis! Baru tahu saya. Rasa kopi sebenarnya ketika si ampas itu sudah turun ke dasar gelas, maka tunggu dulu sebentar kalau mau merasakan rasa kopi yang sebenarnya.

Sampai di sini silahkan interpretasikan sendiri penemuan luar biasa ini. Kalau saya, bersabarlah! karena kenikmatan yang sebenarnya akan terasa ketika kita bisa menyingkirkan penghalang-penghalang yang menutupi rasa itu. Sabar, pilah pilih dan singkirkan satu per satu, pelan-pelan, jangan dirasain baru-baru. Pun, ketika ada suatu permasalahan, jangan-jangan solusinya sudah ada di pikiran kita, namun terhalang oleh kekalutan, kekhawatiran yang ada di pikiran kita, maka carilah pegangan dulu, baru berpikir kemudian. Juga soal cinta-cintaan, sabar dulu, siap-siap dulu. Ah sudah ngerti sendiri lah ya. Sip.

Gimana kalo kamu?

Comments

Popular posts from this blog

Ghoddul Bashar

Ada hal yg bisa kita pilih, ada pula hal yang tidak bisa kita pilih, contoh: terlahir menjadi laki-laki, di keluarga A. Ada hal yang sebetulnya bisa kita pilih, tapi kita tidak memakai kewenangan itu, begitu juga sebaliknya, ada hal yang tidak bisa kita pilih, tapi kita mati-matian untuk mendapatkan hal tersebut. Sehingga, terkadang ada solusi atas permasalahan kita, justru kita tidak memilih pilihan tersebut. Manusia berada di antara dua pilihan, pilihan yang harus diterima dan pilihan yang harus dilakukan. 24.An-Nūr : 60 Dan para perempuan tua yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tidak ingin menikah (lagi), maka tidak ada dosa menanggalkan pakaian (luar) mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan; tetapi memelihara kehormatan adalah lebih baik bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Mengapa wanita sudah sepuh boleh menanggalkan pakaian luarnya (bukan berarti telanjang, misal: tidak memakai kerudung)? Setiap hukum ada faktornya ( 'il

14 Februari

Opini Wisnu M.R.(Facebook Kmfpt Ugm, 14 Februari 2015) Liberalisme atau budaya bebas kini telah menyelinap dan merasuki setiap sendi kehidupan.Tak hanya merasuki sistem ekonomi, liberalisme kini terasa hingga aspek budaya.Pergeseran nilai-nilai dalam aspek budaya ini semakin membuatnya jauh dariislam. Salah satu budaya liberal yang sarat akan pergeseran nilai ini, akrab ditelingakita dengan nama hari kasih sayang atau valentine’sday . Hari kasih sayang yang sangatpopuler di kalangan remaja ini, dirayakan pada pertengahan februari tepatnya tanggal 14 februari. Euforia hari kasih sayang dimanfaatkan dengan sempurna oleh pelakubisnis sebagai sarana mempromosikan produknya. Hingar bingar media baik elektronik maupun cetak ikut memeriahkan hari yang dianggap sebagai hari pembuktian cinta ini.Kemeriahan ini sengaja dikemas sedemikian rupa, hingga tak terasa remaja-remajapun itu tercekoki oleh iklan-iklan valentine’sday . Atas dasar trend masa kini,dan agar tidak dikatakan

Kok Tuhan Gak Adil....

         Duh aduuhhh, beberapa hari ini kok aku sial banget yah. Laptop kesayanganku itu loh si Sam, kok bisa ya tiba – tiba rusak, padahalkan 2 minggu lagi UTS, materi ada dilaptop semua, terus gimana nanti aku belajar? Belum lagi laporan, ngerjainnya nanti gimana? Mana kata kakak tingkat yang rusak harddisk. Ganti harddisk kan mahal, yah minimal 500rb, dapet uang dari mana coba? Makan aja pas – pasan…. Kok Tuhan ga adil banget yah??? Gimana nih teman – teman ada solusinya ga?? Aku udah coba install ulang berkali – kali tapi gagal terus…. Kok Tuhan ga adil sih….. ya untung sih ada kakak tingkat yag mau minjemin laptopnya, tapi cuman sehari doang, tugas – tugas kan banyak, laporan banyak, belum belajarnya, ya mana cukup sehari doang…… Hehehe becanda kok teman – teman, emang sih nyebelin buanget, dikala kita sedang membutuhkan sesuatu yang mungkin notabene sangat urgent, tapi lagi – lagi kenyataan mengecewakan kita. Lantas, apa yang harus kita lakukan dalam menyikapi hal tersebut? Ja